Asal usul Pulau Wangi-wangi menjadi hal yang menarik untuk disimak. Tujuan tentu saja agar kita mengenal lebih dekat dengan pulau ini.
Sebagai review kecil bahwa Pulau Wangiwangi atau juga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Pulau Wanci adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara yang terkenal akan keindahan lautnya. Di bagian barat berbatasan dengan Pulau Kapota jaraknya cukup dekat sekitar 10 kilometer. Pulau ini menjadi bagian dari Kepulauan Tukangbesi.
Pulau Wangiwangi merupakan wilayah Kabupaten Wakatobi dan sekaligus merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi.
Wangi-Wangi atau yang juga dikenal sebagai Wanci mempunyai luas hanya 23.359 km. Secara geografis dibagi dalam 14 desa dan 6 kelurahan. Pulau pulau kecil yang mengelilingi pulau ini di antaranya adalah Kapota, Kampenaua, Timu, Sumangga, dan Ottoue. Di antara pulau pulau tersebut hanya Kapota saja yang didiami oleh penduduk.
Kecamatan Wangi-Wangi menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2011 berjumlah 23.869 orang dengan 11.647 orang laki laki dan sisanya 12.222 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk kecamatan wangi - wangi merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di wakatobi yakni sebesar 1,93 persen(2011.
Kecamatan Wangi-Wangi menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2011 berjumlah 23.869 orang dengan 11.647 orang laki laki dan sisanya 12.222 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk kecamatan wangi - wangi merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di wakatobi yakni sebesar 1,93 persen(2011.
Asal Usul Penamaan
Pulau
ini terletak dekat dengan pulau Buton dan dikenal oleh pelayar-pelayar
dari luar bernama Wangi-wangi, Sebenarnya penghuni pulau ini bernama
“Koba”. Koba adalah nama sejenis pohon kayu yang banyak tumbuh dipulau
ini pada masa lampau. Pohon koba itu banyak memberikan manfaat bagi
penduduk setempat.
Dari
pohon Koba itulah, batangnya dapat dibentuk menjadi sampan (perahu),
Daun dan buahnya dapat dimakan, kulit batangnya dijadikan dinding rumah,
bahkan dapat diproses menjadi selimut dan pakaian, dan sebelum penduduk
dipulau ini mengenal peradaban menenun benang dari kapas. Lalu penduduk
mengangkat nama kayu koba itu menjadi nama negeri (pulau) ini.
Pulau Koba itu dikemudian hari diperkenalkan namanya menjadi pulau “Wangi- Wangi” Bersumber dari riwayat lama yang ditutukan oleh LA ODE BOSA. Beliau menjelaskan bahwa sudah menjadi kebiasaan pelayar-pelayar sriwijaya, Majapahit dan negeri lainnya yang berlayar dari kedan dari maluku, manakala waktu itu terjadi angin dan ombak besar, dan maka para pelayar akan singgah berlindung dipantai yang aman dipulau tersebut.
Lebih-lebih perahu yang sarat bermuatan rempah-rempah yang datang dari Maluku. Pada saat perahu-perahu iti berlabuh menanti cuaca baik,para awak perahu memanfaatkan waktunya membongkar muatan rempah-rempah yang terkena basah oleh ombak saat berlayar dari pulau maluku seperti : dilakukan penjemuran dan di kemas lagi. Disaat rempah-rempah dari tiap-tiap perahu itu dijemur disepanjang pesisir pantai, maka bersebaranlah bau wangi rempah-rempah itu., bagaiakan seluruh pulau itu menjadi bau wangi. kesan bau Wangi di pulau yang dijadikan tempat persinggahan itu, disebar luaskan oleh pelayar-pelayar kemana-mana, karena nama Koba yang diberikan oleh kalangan penduduk setempat tidak populer dikalangan pelayar asing.
Lebih-lebih perahu yang sarat bermuatan rempah-rempah yang datang dari Maluku. Pada saat perahu-perahu iti berlabuh menanti cuaca baik,para awak perahu memanfaatkan waktunya membongkar muatan rempah-rempah yang terkena basah oleh ombak saat berlayar dari pulau maluku seperti : dilakukan penjemuran dan di kemas lagi. Disaat rempah-rempah dari tiap-tiap perahu itu dijemur disepanjang pesisir pantai, maka bersebaranlah bau wangi rempah-rempah itu., bagaiakan seluruh pulau itu menjadi bau wangi. kesan bau Wangi di pulau yang dijadikan tempat persinggahan itu, disebar luaskan oleh pelayar-pelayar kemana-mana, karena nama Koba yang diberikan oleh kalangan penduduk setempat tidak populer dikalangan pelayar asing.
Nah, Begitulah sejarahnya. Mungkin memang benar jika Pulau Wangi-wangi menjadi tempat teraman saat ini, alasannya tentu saja daerah ini dihidupi oleh masyarakat yang begitu ramah dan selalu memegang norma-adat istiadat.